Gadgets

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

1.10.2011

Pentingnya Manajemen Kontrol Keamanan pada Sistem

TUJUAN pengontrolan adalah untuk memastikan bahwa CBIS telah diimplementasikan seperti yang direncanakan, system beroperasi seperti yang dikehendaki, dan operasi tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan.

Properti Sistem Yang Memberikan Keamanan
Sebuah system harus mempunyai tiga property (sifat), yaitu :

* Integritas, system akan mempunyai integritas bila ia berjalan menurut spesifikasinya. Perancang system berusaha untuk mengembangkan system yang mempunyai integritas fungsional, yaitu kemampuan untuk melanjutkan operasi, apabila salah satu atau lebih dari komponennya tidak berjalan.
* Audibilitas, ia akan bersifat audible jika ia memiliki visibilitas dan accountability (daya perhitungan). Bila system memiliki audibilitas maka mudah bagi seseorang untuk memeriksa, memverifikasi atau menunjukkan penampilannya.
* Daya kontrol, daya kontrol memungkinan manajer untuk menangani pengerahan atau penghambatan pengaruh terhadap system. Teknik yang efektif untuk mendapatkan daya kontrol system ini adalah dengan membagi system menjadi subsistem yang menangani transaksi secara terpisah.

Tugas Kontrol CBIS

Kontrol CBIS mencakup semua fase siklus hidup. Selama siklus hidup, kontrol dapat dibagi menjadi kontrol-kontrol yang berhubungan dengan pengembangan, disain dan operasi.

Manajer dapat memperoleh kontrol dalam ketiga area secara langsung melalui ahli lain, seperti auditor.

AREA PENGONTROLAN CBIS

* Kontrol Proses Pengembangan

Tujuan dari kontrol pengembangan adalah untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai.

Yang termasuk dalam kontrol pengembangan :

1. Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS
2. Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS
3. Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
4. Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS
5. 5. Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima,
6. Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.
7. Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.

Kontrol Disain Sistem

Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok, yaitu :

– Permulaan Transaksi (Transaction Origination)

Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi terdiri atas ;

1. Permulaan dokumen sumber
2. Kewenangan
3. Pembuatan input computer
4. Penanganan kesalahan
5. Penyimpanan dokumen sumber

- Entri Transaksi (Transaction Entry)

Entri transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Kontrol ini berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukkan secara langsung ke dalam komputer. Area kontrolnya meliputi atas :

1. Entri data
2. Verifikasi data
3. Penanganan kesalahan
4. Penyeimbangan batch

- Komunikasi Data (Data Communication)

Komputer yang ada dalam jaringan memberikan peluang risiko keamanan yang lebih besar dari pada komputer yang ada di dalam suatu ruangan. Area kontrol ini terdiri dari :

1. Kontrol pengiriman pesan
2. Kontrol saluran (channel) komunikasi
3. Kontrol penerimaan pesan
4. Rencana pengamanan datacom secara menyeluruh

- Pemrosesan Komputer (Computer Processing)

Pada umumnya semua elemen kontrol pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam komputer. Area kontrol pada pemrosesan komputer terdiri dari :

1. Penanganan data
2. Penanganan kesalahan
3. Database dan perpustakaan software

Sebagian besar kontrol database dapat diperoleh melalui penggunaan Sistem Manajemen Database (Database Management System/DBMS)

Tingkat keamanan dalam DBMS terdiri dari

1. Kata kunci (Password)
2. Direktori pemakai (User Directory)
3. Direktori elemen data (Field Directory)
4. Enkripsi (Encryption)

- Output Komputer (Computer Output)

Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk (output) kepada pemakai (user). Yang termasuk dalam area ini adalah :

1. Penyeimbangan operasi komputer
2. Distribusi
3. Penyeimbangan departemen pemakai
4. Penanganan kesalahan
5. Penyimpanan record

* Kontrol Terhadap Pengoperasian Sistem

Kontrol pengoperasian system didasarkan pada struktur organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari unit yang ada dalam departemen tersebut.

Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi lima area :

1. Struktur organisasional

1. Kontrol perpustakaan
2. Pemeliharaan peralatan
3. Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas
4. Perencanaan disaster, meliputi area :

- Rencana keadaan darurat (emergency plan)

- Rencana back-up (backup plan)

- Rencana record penting (vital record plan)

- Rencana recovery (recovery plan)

Metode Mendapatkan Dan Memelihara Kontrol

Manajemen dapat melakukan kontrol dengan tiga cara, yaitu :

- Manajemen dapat melakukan kontrol langsung, yaitu mengevaluasi kemajuan dan penampilan, dan menentukan tindakan koreksi apa yang harus dilakukan

- Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung dengan terus menerus melalui CIO.

- Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung berkenan dengan proyeknya melalui pihak ketiga.

Keamanan Sistem

Definisi Keamanan

Adalah proteksi perlindungan atas sumber-sumber fisik dan konseptual dari bahaya alam dan manusia. Kemanan terhadap sumber konseptual meliputi data dan informasi

Tujuan-tujuan Keamanan ; dimaksudkan untuk mencapai 3 tujuan utama , yaitu :

1. Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.

2. Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.

3. Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.

Pengendalian Akses ; dicapai melalui suatu proses 3 langkah, yang mencakup :

1. Indentifikasi User.

2. Pembuktian Keaslian User.

3. Otorisasi User.

Strategi Pengulangan Biaya Manajemen Informasi

Strategi yang paling banyak dimanfaatkan adalah :

1. Strategi Konsolidasi, dapat diikuti dengan mengurangi jumlah lokasi sumber daya informasi yang terpisah. Alasannya adalah sejumlah kecil pemusatan sumber daya yang besar dapat beroperasi lebih efisien dari pada banyak pemusatan sumber daya yang kecil.

2. Downsizing, adalah transfer berbagai aplikasi berbasis komputer perusahaan dari konfigurasi peralatan besar, seperti mainframe ke platform yang lebih kecil seperti komputer mini. Dalam beberapa kasus, platform yang lebih kecil tetap berada dalam IS, dan dalam kasus lain ditempatkan di area pemakai. Pemindahan ke sistem yang kurang mahal tetapi penuh daya ini disebut Smartsizing. Keuntungan downsizing : sistem yang user friendly.

3. Outsourcing, ukuran pemotongan biaya yang dapat berdampak lebih besar bagi IS dari pada downsizing adalah outsourcing. Outsourcing adalah mengkontrakkan keluar semua atau sebagian operasi komputer perusahaan kepada organisasi jasa di luar perusahaan.

Jasa-jasa yang ditawarkan Outsourcers mencakup :

* Entry data dan pengolahan sederhana.
* Kontrak pemrograman.
* Manajemen fasilitas, operasi lengkap dari suatu pusat komputer.
* Integrasi sistem, adalah kinerja semua tugas-tugas siklus hidup pengembangan sistem.
* Dukungan operasi untuk pemeliharaan, pelayanan atau pemulihan dari bencana.

SUMBER :
http://sukamikir.wordpress.com/2010/11/14/pentingnya-manajemen-kontrol-keamanan-pada-sistem/

ILMU SOSIAL DASAR


Soal : Uraikan secara singkat apa bidang ilmu yang mendasari dari ilmu sosial dasar, ilmu budaya dasar, dan ilmu alamiah dasar!
Ilmu pengetahuan dapat dikelompokan melalui beberapa cara. Secara umum ilmu pengetahuan dikelompokan menjadi tiga yaitu ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu pengetahuan budaya atau lebih umum disebut ilmu pengetahuan humaniora. Pengelompokan ilmu pengetahuan ini yang mendasari pengembangan Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, dan Ilmu Budaya Dasar. sebagai matakuliah dasar umum yang wajib diambil oleh mahasiswa di samping matakuliah dasar umum lainnya seperti Agama, Pancasila, dan Kewiraan. Matakuliah Ilmu Sosial Dasar bukanlah merupakan suatu disiplin ilmu tetapi lebih merupakan kajian yang sifatnya multi atau interdisipliner. Ilmu Sosial Dasar diajarkan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum kepada mahasiswa tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial yang terjadi di sekitamya. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap lingkungan sosialnya. Dengan kepekaan sosial yang dimilikinya, mahasiswa diharapkan memiliki kepedulian sosial dalam menerapkan ilmunya di masyarakat.

11.26.2010

Tugas Matkul : Analisis Kinerja Sistem

3.1  Struktur Navigasi Composite Pembuatan Animasi Aplikasi
Setelah menentukan jenis aplikasi kemudian membuat Struktur Navigasi. Struktur Navigasi adalah struktur atau alur dari suatu program. Menentukan Struktur Navigasi termasuk struktur terpenting dalam pembuatan suatu aplikasi dan gambarannya harus sudah ada pada tahap perencanaan.
Peta navigasi mempunyai beberapa ciri khas yang dapat digolongkan menurut kebutuhan akan obyek, kemudahan pemakaian, keinteraktifitasannya, dan kemudahan membuatnya yang berpengaruh terhadap waktu pembuatan suatu aplikasi, pada aplikasi ini penulis menggunakan struktur Navigasi Composite (campuran), karena memberikan keinteraksian yang lebih tinggi dan sesuai dengan kebutuhan penulis.
            Keterangan dan tombol gambar 3.2 :
  • 1                      : Menu utama
  • 2, 3, 4, 5          : Menu
  • 2.1 s/d 5.33     : Sub Menu
  • 2.1…2.6          : Frame 2.1 s/d 2.6 berbentuk sama, begitu pula dengan sub
  menu lainnya
  • Q                     : Quit, keluar
  • Intro                : Pembukaan Aplikasi
  •                         : Masuk, Menuju ke n
  •                         : Keluar, Kembali ke n
  • Gambar           : Frame yang berisi gambar
  • Text                 : Frame yang berisi teks
  •                         : Tombol

10.19.2010

Perkembangan Internet di desa

Dalam waktu yang sangat singkat, perkembangan ilmu pengetahuan disegala bidang mulai menemui beberapa teknologi baru. Mulai dari alat-alat canggih sampai informasi terbaru sangat cepat sampai. Namun itu hanya dapat dinikmati hanya untuk orang-orang kota saja, tapi dipedesaan masih sangat jarang ditemui seperti apa yang dialami orang-orang kota.

Namun pada awal abad 21 ini, beberapa perusahaan telekomunikasi mulai melebarkan sayap usahanya di desa-desa. Juga dikarenakan mulai banyaknya perusahaan baru yang menyebabkan persaingan dagang diantara perusahaan telekomunikasi. Setelah handphone yang pernah menjadi primadona telekomunikasi, namun saat ini handphone pun sudah seperti barang yang “murahan”, setiap kalangan masyarakat tingkat atas sampai bawah mampu membelinya. Jika dulu Wartel (warung telepon) banyak ditemui, tapi saat ini Warnet (warung internet) yang menggantikan.

Seperti layaknya KTP, dunia maya juga punya identitas diri, setiap orang yang pernah terlibat didunia maya hamper dipastikan sudah mempunyai akun dijejaring sosial, seperti Facebook, Koprol, Twitter, MySpace, dan lain-lain. Hingga semua penjuru wilayah dan setiap rumah pernah mengakses internet.

6.09.2010

Pembuatan Dokumentasi

C. Pembuatan Dokumentasi
Sebelumnya kita telah membuat pelatihan personel dan lainnya, untuk melengkapi syarat suatu informasi, maka tahapan selanjutnya adalah dokumentasi. Tahapan ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya dalam kasus sistem perangkat lunak untuk menginput data pasien untuk “Poliklinik Sehat”. Sebelum membahasnya, saya akan menjelaskan pengertian secara kharfiah dokumentasi. Dokumentasi adalah penyimpanan berbentuk materi tertulis atau dalam bentuk lainnya yang mendeskripsikan bagaimana cara beroperasinya suatu sistem, serta mencakup hal-hal apa saja yang dapat dilakukan program dan prosedur yang harus diikuti oleh user. Dokumentasi digunakan untuk tujuan-tujuan berikut:

• Pelatihan
• Penginstruksian
• Pengkomunikasian
• Penetapan standar kinerja
• Pemeliharaan system
• Referensi historis


Empat area utama dokumentasi adalah:

C1.Dokumentasi Pemakai

Prosedur yang memberitahu pemakai cara bekerja dengan sistem dan cara menjalankan tugasnya. Dokumentasi pemakai dapat dilakukan secara online atau dituliskan dalam manual prosedur. Untuk menjalankan sistem perangkat lunak untuk Penginputan data pasien “Poliklinik Sehat” yaitu:

• Pertama, admin harus login terlebih dahulu untuk meastikkan bahwa mereka berwenang membuka aplikasi tersebut. Dengan memasukkan user id dan password id tang telah ditetapkan oleh kebijakan “poliklinik Sehat”.
• Jika anda seorang user, maka hal yang sama dapat anda lakukan, tetapi ada peryaratan yg sedikit berbeda dengan admin. User hanya dibatasi untuk hanya beberapa kali salah dalam login.
• Setelah itu, user akan dihadapakan dengan beberapa menu yang tersedia selain login. Yaitu seperti kolom nama,alamat dan data diri lainnya. Termasuk data penyakit si pasien
• Dan terkahir,si pasien dapat mendaftar secara online jika sudah mengisi ketentuan diatas.

C2. Dokumentasi Sistem

Dokumentasi ini merupakan hasil-hasil yang digenerasi oleh professional sistem dan elemen-elemen rancangan yang dituangkan dalam repository(tempat penyimpanan) sentral CASE. Hasil-hasil terdokumentasi ini akan berfungsi pada saat sistem dikembangkan sebagai perangkat komunikasi yang digunakan untuk memberitahu atau pengembangan dan kemajuan sistem. Hasil-hasil sistem perangkat lunak untuk Data pasien adalah :

* Perangkat lunak yang dibuat membantu dalam melakukan pendaftaran secara online.


C.3 Dokumentasi Perangkat Lunak

Dokumentasi ini berisi konversi aplikasi rancangan perangkat lunak ke software untuk memudahkan pemeliharaan dan meningkatkan kemampuan program. Programmer pemeliharaan harus memahami secara jelas fungsi dan logika perangkat lunak tersebut. Untuk contoh kasus pembuatan perangkat lunak data pasien poliklinik, kita dapat mengetahui hasil konversi aplikasi rancangan perangkat lunak ke software ditunjukkan dengan gambar berikut:


C4. Dokumentasi Operasi

Dokumentasi yang berisi form dan diagram dengan kata-kata dan nomor kunci.
Untuk contoh kasus pembuatan perangkat lunak input data pasien poliklinik kita dapat mengetahui file program yang digunakan yaitu data riwayat pasien.


D. Konversi Sistem Baru
Konversi sistem baru terbagi atas 4 bagian. Empat metode konversi sistem adalah:

a. Konversi langsung
adalah pengimplementasian sistem baru. Apabila konversi telah dilakukan maka tidak ada cara untuk kembali ke sistem lama atau pemutusan sistem lama yang disebut dengan cold turkey. Modifikasi terhadap konversi langsung merupakan konversi uji coba.
Kelebihan: biaya konversi tidak mahal.
Kekurangan: mempunyai resiko kegagalan cukup tinggi.

b. Konversi paralel
Sistem lama dan sistem baru beroperasi secara serentak untuk beberapa periode waktu. Pada konversi ini, output dari masing-masing sistem tersebut dibandingkan, dan perbedaannya direkonsiliasi.
Kelebihan: pendekatan ini memberikan derajat proteksi yang tinggi dari kegagalan sistem baru.
Kekurangan: biaya besar untuk penduplikasian fasilitas-fasilitas dan biaya personel yang memelihara sistem rangkap tersebut.


c. Konversi phase-in
Sistem baru diimplementasikan beberapa kali yang secara perlahan mengganti sistem yang lama. Konversi ini menghindarkan dari resiko yang ditimbulkan oleh konversi langsung dan memeberi waktu yang banyak kepada pemakai untuk mengasimilasi perubahan.

Kelebihannya: keceptan perubahan dalam organisasi tertentu dapat diminimisasi, dan sumber-sumber pemrosesan data dapat diperoleh sedikit demi sedikit selama periode waktu yang cukup luas.
Kelemahannya: biaya yang ditiadakan untuk mengembangkan interface temporer dengan sistem lama, daya terapnya terbatas, dan terjadi kemunduran semangat di organisasi karena orang-orang tidak pernah merasa menyelesaikan sistem.


d. Konversi pilot
Konversi ini mengsegmentasi organisasi yaitu hanya sebagian dari organisasi mencoba mengembangkan sistem baru. Sebelum sistem baru diimplementasikan ke seluruh organisasi, sistem pilot ini harus membuktikan di tempat pengujian tersebut.
Kelebihan: lebih sedikit beresiko dibandingkan metode konversi langsung, dan lebih murah disbanding metode parallel. Segala kesalahan dapat dilokalisir dan dikoreksi sebelum implementasi lebih jauh dilakukan.
Kekurangan: membutuhkan area(sebagian) dari organisasi untuk uji coba.


Poliklinik sehat memakai konversi langsung karena, selain biayanya murah tapi juga karena penginputan data pasien dilakukan secara manual. Dari pendaftaran pasien sampai pembayarannya, walaupun pendaftaran bisa dilakukan secara online, tapi poliklinik memerlukan data pasien asli bukan inputan si pasien sediri.


E. Peninjauan Setelah Implementasi

Dari kasus sebelumnya, ini merupakan tahapan terakhir dari implementasi sistem.
Tujuan pengembangan sistem baru yang berkualitas adalah untuk menghasilkan sistem yang tidak melampaui anggaran, tepat waktu dan memenuhi keperluan pemakai. Proses untuk menganalisis apa yang berjalan dalam proyek yang berhasil maupun tidak berhasil disebut peninjauan pasca implementasi(post implementasi review).
Peninjauan pasca implementasi adalah pencarian terorganisir untuk menemukan cara meningkatkan efesiensi dan efektivitas sistem baru, dan untuk memberikan informasi yang akan membantu dalam pengembangan sistem mendatang. Peninjauan pasca implementasi dilakukan oleh tim yang terdiri dari wakil pemakai, auditor internal, professional sistem, dan disertakan pula konsultan eksternal atau auditor independen untuk meningkatkan objektifitas dan mengurangi kepentingan politik yang terjadi diantara kelompok-kelompok internal.

Empat cakupan area peninjauan pasca implementasi:
1. Faktor-faktor sistem
2. Komponen rancangan sistem
3. Keakuratan estimasi
4. Tingkat dukungan




E1. Faktor-Faktor Sistem

Mencakup:
a. Faktor kelayakan Teknis, Ekonomis, Legal, Operasional, dan Jadwal(TELOS).
Dari kasus diatas, sistem perangkat lunak penginputan data pasien poliklinik sudah memenuhi kelayakan EKONOMIS suatu sistem. Karena pembuatan software ini tidak memerlukan banyak dana dan mudah untuk direalisasisakan.
b. Faktor strategis, Produktivitas, Diferensiasi, dan Manajemen (PDM).
Dari segi ini,poliklinik sudah memenuhi factor manajemen karena poliklinik sehat sudah mampu me manage sendiri tanpa bantuan Negara.
c. Faktor rancangan kemampuan pemeliharaan, pendayagunaan, pendayagunaan kembali, realibilitas, dan kemampuan perluasan(MURRE).
Dari segi ini poliklinik sudah memakai MURRE suatu sistem. Yaitu dari pihak programmer telah disiapkan personel untuk memelihara dan mendayagunakan sistem ini sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.


E2. Komponen Rancangan Sistem

Terbagi atas :
a. Output
berisi data pasien dan riwayat seorang pasien dari awal mendaftar sampai memeriksakan kondisi badannya di poliklinik sehat ini.
b. Input
Berisi aplikasi form dari mulai login, pemilihan menu.
c. Proses
Berisi pengolahan data dari inputan data pasien.
d. Database
Berisi data output yang disimpan pada file database sendiri.
e. Kendali
Berisi pengendalian sistem agar sistem dapat berjalan dengan baik.
f. Platform teknologi
Berisi teknologi yang digunakan yaitu program xml yang berbasis database untuk menyimpan data pasien


E3. Keakuratan Estimasi

a. Waktu
dari segi waktu, penggunaan aplikasi ini sangat efisien, karena pasien hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk proses pengisian data diri.
b. Biaya
tidak memerlukan budget tambahan, karena hanya membutuhkan 2 sampai 3 admin untuk me manage software atau aplikasi ini.
c. Keuntungan
Menggunakan sistem ini memberikan banyak keuntungan, antara lain:
• Memudahkan para pasien untuk mendaftar
• Mampu menjaga kerahasiaan penyakit pasien.


E4. Tingkat Dukungan

Mencakup:
a. Sumber daya yang tersedia
Sumber daya untuk sistem ini tersedia seperti sumber daya manusia.
b. Manajemen puncak
Manajemen puncak dalam hal ini adalah manajer dokter yang mendukung aplikasi ini berjalan sesuai rencana
c. Pelatihan
Pelatihan untuk sistem ini didukung oleh pihak programmer.

Penghitungan Waktu

Format penulisan waktu yang digunakan adalah standar internasional, yaitu dalam menit dan detik yang misalnya dituliskan seperti ini, 1:20.48 (yang dibaca 1 menit 20 koma 48 detik). Ada beberapa format penghitungan waktu yang mungkin dipilih oleh penyelenggara dalam sebuah kompetisi yaitu Best of N atau Average(AVG) of N.

Jikan menggunakan format Best of N (N adalah jumlah beberapa kali percobaan solving), maka waktu yang diambil untuk menentukan peringkat adalah waktu tercepat dari semua percobaan solving. Sebagai contoh, jika dalam format Best of 3 seseorang melakukan solve dengan waktu 20.43 detik, 15.04 detik, dan 17.89 detik. Maka waktu yang diambil adalah waktu solving tercepatnya (15.04 detik).

Sedangkan dalam format AVG of N, misalnya AVG of 5, waktu tercepat (best time) dan waktu terlama (worst time) dibuang dan tiga sisanya dirata-ratakan. Contoh, seseorang kompetitor melakukan solve dengan waktu 14.20, 17.30, DNF, 14.30, 15.30. Maka waktu tercepat (14.20) dan waktu terlama (DNF) dibuang, sehingga rata-ratanya menjadi 15.63 detik.

Format perhitungan waktu dengan waktu tercepat dan waktu terlama dibuang (trimmed average) ini diusulkan oleh Jessica Fridrich. Seorang cuber dengan AVG yang stabil tentu lebih baik dibandingkan cuber yang waktu solvingnya naik-turun.

Sumber : Langkah Mudah Menjadi Master Rubik - Abel Brata.

Alat Pengukur Waktu

Dalam kompetisi WCA, alat pengukur waktu yang digunakan adalah SpeedStack Timer. Sebelum memulai setiap attempt solve, setiap kompetitor diberikan waktu 15 detik untuk mempelajari dan planning atau disebut pre-inspection (jika lewat dari 15 detik akan dikenakan penalti). Kemudian kompetitor memulai solving dengan menaruh kedua tangannya pada timer, menunggu lampu hijau pada timer menyala, baru kemudian memulai solving. Waktu akan mulai berjalan dan setelah selesai melakukan solving, akhiri dengan menyentuh kembali timer dengan kedua tangan untuk menghentikan waktu.

Seorang juri (judge) akan mendampingi kompetitor pada saat melakukan solving. Tugasnya adalah untuk mencatat waktu dan mengawasi apakah kompetitor sudah mematuhi semua peraturan dalam solvingnya. Cara men-start dan men-stop timer yang benar adalah dengan menggunakan telapak tangan (palm). Tidak diperbolehkan menggunakan bagian lain seperti punggung tangan, atau malah gerakan seperti karate chop.

Sumber : Langkah Mudah Menjadi Master Rubik - Abel Brata.

Tentang Cube/Puzzle yang digunakan

Puzzle/Cube yang digunakan harus menggunakan stiker atau tile (lempengan) yang berwarna solid disetiap sisinya, dalam artian pada satu sisi puzzle harus memiliki warna yang sama. Cube yang digunakan boleh berwarna apa saja asalkan bukan transparan (memungkinkan untuk melihat stiker di sisi lain). Ukuran cube yang diperbolehkan pun tidak dibatasi, selama hal tersebut tidak menyulitkan peserta dalam melakukan solving.

Sumber : Langkah Mudah Menjadi Master Rubik - Abel Brata.

Road to Sub 30

Mungkin bagi beberapa seorang cuber bertanya saat melihat orang yang kecepatannya lebih hebat darinya. pertanyaannya umum seperti "Gimana bisa cepet tuh?" atau "Kok lu bisa cepet sih?", dengan mudahnya beberapa cuber yang ditanya menjawab "latihan aja" atau "latihan yang intens". Tapi Latihan intens itu adalah jawaban yang tepat, namun harus dirinci sesuai ditingkat kecepatan solving.

Menurut pengalaman pribadi Saya, saat saya "mentok" di detik 30, saya hampir frustasi karena saya kira ini kemampuan maksimal saya, tapi sungguh karena ada kemauan maka ada kesempatan. Pada fase menuju sub 30, saya mulai berfikir apa teknik yang harus saya pelajari lagi. Suatu saat saya sedang kuliah, saya sharing kepada teman sekaligus guru saya dalam teknik F2L (First 2 Layer), dan ternyata teknik F2L saya lebih boros gerakan dibanding teman saya, akhirnya saya rombak total F2L yang menurut saya boros gerakan.

Ternyata saya langsung dapat waktu terbaik saat itu 23 detik. Saya heran, ternyata hal yang terkesan sepele itu bisa mempengaruhi kecepatan saya. Padahal saat itu saya baru Full PLL. Hari demi hari saya mulai biasakan dengan F2L yang baru, hasilnya rata-rata saya mencapai sub 30 pada saat akhir Januari 2010 atau dua bulan setelah saya belajar Rubik Cube.

4.28.2010

Contoh Implementasi Sistem

Pada perusahaan PT. Rubik , sedang mengadakan pelatihan khusus untuk menginput data ekspor impor barang agar perusahaan tersebut menjadi perusahaan dengan pemanfaatan komputerisasi secara maksimal. Komputerisasi secara maksimal dalam hal ini adalah diharapkan setiap karyawan bekerja menggunakan komputer, sehingga tidak perlu mencatat data tersebut secara manual. Pada pelatihan itu diperlukan software ekspor impor barang, dimana meliputi penginputan, sorting, update dll.
Dapat kita jelaskan implementasi sistem yang merupakan tahap akhir dalam siklus hidup pengembangan sistem (SDLC). Hal-hal pokok yang harus disediakan sebelum implementasi adalah:


A. Persiapan Tempat

1. Perencanaan Fisik:
Tata letak (layout) yang disediakan adalah jarak antar komputer yang tidak terlalu dekat disertai kursi sehingga peserta dan pembicara nyaman, jam yang berada dibelakang peserta sehingga tidak mengganggu pikiran peserta serta pintu masuk yang berada dibelakang dan infocus yang berada disebelah pembicara dan papan tulis yang berada di samping belakang pembicara untuk memudahkan pengajaran.

2. Fasilitas:
Fasilitas yang perlu disediakan adalah komputer, meja, kursi, jam, listrik, AC, ventilasi yang cukup, penerangan yang cukup, infocus, rak penyimpanan tas serta sepatu, papan tulis serta perlengkapan furnitur lainnya.

B. Pelatihan Personel
Dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan personel serta memudahkan penerimaan mereka terhadap sistem baru.
Kelompok-kelompok yang diberikan pelatihan antara lain:

1. Personel Teknis
Merupakan orang-orang yang nantinya akan mengoperasikan serta memelihara sistem, sehingga tidak perlu memanggil orang khusus apabila terjadi kerusakan yang bisa di tangani dalam segi perangkat lunak.

2. Pegawai
Merupakan orang yang nantinya berinteraksi langsung dengan penggunaan perangkat lunak.

3. Manager Umum
Tentunya manager yang membutuhkan data barang yang dikirim.

4. Orang Luar Perusahaan
Merupakan orang-orang yang nantinya akan menanamkan investasi pada perusahaan ini, sehingga mereka tahu bagaimana kemajuan perusahaan yang mereka tanam sahamnya.

B.1. Program Pelatihan
Pelatihan dapat dilakukan secara tutorial atau kelas meliputi:
a. Pelatihan in-house
b. Pelatihan yang disediakan vendor
c. Pelatihan jasa luar
Pada sistem ini dipilih program pelatihan yang disediakan vendor, karena perusahaan membeli atau membuat sistem ini di suatu perusahaan informatika, sehingga pembicaranya adalah orang yang membuat sistem ini. Sehingga peserta bisa langsung bertanya-tanya tentang sistem ini.

B.2. teknik dan Alat Bantu Pelatihan

1. Teleconferencing
pada sistem ini, tidak menggunakan teleconferencing, karena semua peserta datang ketempat yang telah diberikan

2. Perangkat lunak pelatihan interaktif
perangkat-perangkat yang dibutuhkan adalah:
a. Computer Based Training (CBT)
mikrokomputer untuk memberikan pedaman kepada pemakai melalui serangkaian pelajaran yang efektif dan mudah dipelajari serta mempunyai fasilitas mencegah kesalahan.
b. Audio-Based Training
Sistem ini memerlukan akses ke cassette player, tetapi hanya komputer.
c. Video-Based Training
Sistem ini juga tidak memerlukan akses ke TV, VCR, tetapi hanya komputer.
d. Video Optical Disk
Dapat disebut juga video interaktif, menggunakan CD-ROM untuk mengantarkan materi yang direkam sebelumnya ke monitor yang menghubungkan ke komputer.

3. Pelatihan dengan instruktur
Sistem ini menggunakan instruktur dari vendor, sehingga tidak memerlukan biaya yang cukup mahal, dikarenakan salah satu fasilitas yang diberikan oleh vendor kepada pelanggan.

4. Pelatihan magang
Pada sistem ini tidak diperlukan pelatihan magang, karena sudah dilatih oleh seorang instruktur.

5. Manual prosedur
Diperlukan, sebagai bantuan apabila peserta sewaktu-waktu lupa dengan salah satu pengoperasiannya.

6. Buku teks
Diperlukan untuk berjaga-jaga, sehingga pada pelatihan selanjutnya untuk karyawan baru tidak perlu memanggil instruktur lagi.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com